Kohati Jabar Bersama Bawaslu Galakkan Pengawasan Partisipatif

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Barat menyelenggarakan Forum Warga bertajuk “Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bersama Korps HMI Wati (Kohati) pada Pemilihan Tahun 2024 di Provinsi Jawa Barat.” Acara ini berlangsung di Gedung LLDIKTI Wilayah IV, Jatinangor, Sumedang, pada Jumat, 13 September 2024.

Nuryamah, Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jabar, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bawaslu (Perbawaslu) No. 2 Tahun 2023.

“Dalam peraturan tersebut terdapat berbagai jenis kegiatan pencegahan, seperti pendidikan pengawasan partisipatif, forum warga partisipatif, pojok pengawasan, dan kerja sama dengan perguruan tinggi,” ujar Nuryamah.

Untuk sosialisasi kali ini, lanjut Nuryamah, Bawaslu memberikan pendidikan politik kepada Kohati Jabar terkait pengawasan di seluruh tahapan pemilu.

“Tujuannya agar setelah mengikuti sosialisasi ini, lebih banyak masyarakat, khususnya dari organisasi mahasiswa seperti Kohati, yang memahami pengawasan di setiap tahapan pemilihan,” katanya.

Nuryamah juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai pelapor jika menemukan dugaan pelanggaran selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 November.

Berita HMI lainnya: HMI Sigli Desak Usut Penyalahgunaan Anggaran PON Aceh

“Karena dalam setiap tahapan, terutama kampanye, masa tenang, dan pemungutan suara, sering kali terjadi pelanggaran seperti politik uang dan ketidaknetralan ASN,” jelasnya.

Dengan melibatkan mahasiswa, diharapkan lebih banyak warga yang peduli dan mau terlibat sebagai pengawas partisipatif ketika ada temuan pelanggaran yang perlu dilaporkan ke Bawaslu.

Di sisi lain, Ketua Bidang Kajian dan Advokasi Kohati Jabar, Silmi Hannan Dita, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa, khususnya perempuan, dalam Pilkada 2024 di Jawa Barat.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan perempuan, terutama pemilih pemula, dalam menghadapi Pilkada Serentak,” ungkap Silmi.

Silmi menyebutkan bahwa sebanyak 23 peserta telah lolos verifikasi untuk mengikuti kegiatan ini.

“Prosesnya melalui verifikasi berkas dengan persyaratan khusus seperti pembuatan esai, dari 15 cabang HMI di Jawa Barat,” tuturnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi perempuan untuk lebih aktif berpartisipasi dalam bidang politik dan demokrasi.

“Banyak perempuan saat ini merasa ragu untuk mengambil langkah strategis di masa depan. Kami ingin mengubah itu,” ujarnya.

Silmi menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membentuk strategi-strategi baru dan meningkatkan peran perempuan dalam Pilkada 2024.

“Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat menjadi pengawas partisipatif pada Pilkada 2024,” tambahnya.

Silmi juga menegaskan komitmen Kohati Jabar untuk membantu Bawaslu dalam menyosialisasikan Pilkada 2024 agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menggunakan hak pilih dengan benar.

“Kami akan membantu menyosialisasikan Pilkada 2024 kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk menjadi pengawas partisipatif,” pungkasnya.

Menurutnya, sosialisasi paling efektif adalah yang dimulai dari lingkungan terdekat.

“Oleh karena itu, diharapkan para peserta yang telah mengikuti sekolah demokrasi ini bisa berkontribusi minimal di lingkungan sekitarnya,” tutupnya.

Berita HMI lainnya: HMI Makassar Kecam Dugaan Intimidasi Kapolda Sulsel Terhadap Wartawan

Leave a Comment