iklan banner 500x500

HMI Makassar Kecam Dugaan Intimidasi Kapolda Sulsel Terhadap Wartawan

banner 770 x 130

Alwi Agus, Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan (PTKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, mengecam keras tindakan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang diduga mengintimidasi Heri Siswanto, seorang jurnalis dari Beritasulsel.com, bagian dari jaringan Beritasatu.com.

Intimidasi ini terkait dengan laporan Heri mengenai dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli) di Satlantas Polres Bone.

Tak hanya itu, Irjen Pol Andi Rian juga diduga memindahkan istri Heri, Gustina Bahri, seorang ASN Polri yang bertugas di Polres Sidrap, ke Polres Kepulauan Selayar. Pemindahan ini diduga merupakan buntut dari laporan pungli yang diungkap Heri.

Alwi Agus menyatakan bahwa tindakan yang diambil Kapolda Sulsel ini tidak sesuai dengan karakter pemimpin yang diharapkan, terutama di wilayah Sulawesi Selatan.

Ia menegaskan bahwa intimidasi terhadap jurnalis dan penyalahgunaan kekuasaan adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan.

“Tindakan Irjen Pol Andi Rian ini bertolak belakang dengan prinsip Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan) yang selalu disuarakan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,” kata Alwi.

Alwi menambahkan bahwa tindakan semacam ini bisa mencemarkan nama baik institusi Kepolisian, yang seharusnya menjunjung tinggi transparansi dan keadilan.

Berita HMI lainnya: HMI UINSI Samarinda Gelar Panggung Refleksi Tolak Lupa September Hitam

Ia juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengambil langkah tegas dengan mencopot Kapolda Sulsel dari jabatannya.

“Kami mendesak Kapolri untuk segera mencopot Kapolda Sulsel demi menjaga integritas Polri dan memastikan bahwa prinsip Presisi tetap terjaga,” ujarnya.

Lebih jauh, Alwi menyoroti bahwa intimidasi terhadap jurnalis merupakan ancaman serius terhadap demokrasi dan kebebasan berekspresi di Indonesia.

“Intimidasi terhadap jurnalis adalah ancaman nyata bagi kebebasan pers, yang merupakan salah satu pilar demokrasi di negara ini. Jika dibiarkan, hal ini dapat membungkam suara kritis dan mempengaruhi independensi media,” tegas Alwi.

HMI Makassar berharap agar kejadian ini menjadi perhatian serius dan tidak terulang di masa mendatang. Mereka juga meminta agar hak-hak jurnalis dalam menjalankan tugasnya tanpa tekanan dan intimidasi tetap dijamin oleh pihak berwenang.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kapolda Sulsel terkait dugaan intimidasi ini.

Berita HMI lainnya: HMI Polman Kutuk Dugaan Kekerasan oleh Polisi Terhadap Tahanan hingga Meninggal

banner 770 x 130

Leave a Comment