HMI Pangandaran Soroti Tantangan Birokrat dalam Pilkada 2024

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pangandaran membahas mengenai posisi birokrat dan profesionalisme dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Asep Saepudin, Ketua HMI Pangandaran, menyoroti bahwa peran birokrat selalu menjadi fokus perhatian dalam setiap Pilkada.

“Birokrat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertanggung jawab menjalankan pemerintahan sering berada dalam situasi sulit ketika Pilkada berlangsung,” ujar Asep pada Rabu (2/10/2024).

Menurut Asep, birokrat diharapkan tetap netral sesuai aturan, namun tantangan datang dari tekanan politik yang besar, terutama dari calon yang memiliki kekuatan baik di dalam maupun di luar pemerintahan.

“Salah satu tantangan terbesar adalah tekanan yang memaksa birokrat mendukung salah satu calon,” lanjut Asep.

Dia juga menjelaskan bahwa jika calon tersebut adalah petahana atau memiliki hubungan dekat dengan kekuasaan, tekanan tersebut bisa datang dalam berbagai bentuk.

“Tekanan biasanya dimulai dari ajakan halus hingga ancaman mutasi, penurunan jabatan, bahkan pemberhentian,” jelas Asep.

Berita HMI lainnya: Pelantikan Pengurus HMI Syariah & Hukum dan Milad KOHATI ke-58 Berlangsung Khidmat

Diketahui bahwa Pilkada Pangandaran 2024 kali ini diikuti oleh dua pasangan calon dengan latar belakang yang berbeda dan kekuatan segmentasi yang khas.

Pasangan Nomor 1, Hj. Citra Pitriyami dan H. Ino Darsono, berasal dari kalangan DPRD dan tokoh masyarakat. Pasangan ini berpotensi menarik dukungan dari kalangan masyarakat umum dan milenial.

Sementara itu, pasangan Nomor 2, H. Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat, berasal dari kalangan birokrasi dan merupakan petahana. Mereka memiliki kedekatan dengan birokrat serta memahami kondisi internal pemerintah.

“Potensi mereka untuk memobilisasi dukungan melalui kedekatan personal dan pertemanan sangat besar,” ujar Asep.

Asep menekankan bahwa pihaknya berharap agar birokrat tetap menjaga profesionalisme dalam menjalankan tugas tanpa terpengaruh oleh dinamika politik.

Namun, Asep juga mengakui bahwa kenyataannya seringkali berbeda karena birokrat cenderung melihat calon yang lebih kuat dan membuat keputusan strategis demi menjaga posisi mereka yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Berita HMI lainnya: HMI Cilegon Siap Demo, Desak Pjs Walikota Dipecat

Leave a Comment