iklan banner 500x500

Dinamika Pemilihan Ketua Umum HMI Cabang Medan: Ketika Politik Praktis Mengancam Pengkaderan

banner 770 x 130

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan, salah satu cabang terbesar dan berpengaruh dalam struktur HMI nasional, kini tengah menghadapi krisis internal yang serius.

Pemilihan ketua umum cabang yang seharusnya menjadi momentum regenerasi kepemimpinan, justru berubah menjadi arena tarik-menawar kepentingan yang berkepanjangan. Situasi ini tidak hanya menghambat proses demokrasi internal organisasi, tetapi juga mengancam keberlangsungan pengkaderan dan berdampak luas pada komisariat-komisariat di sekitarnya.

Akar Masalah: Politik Praktis dalam Pemilihan Ketua Umum

Pemilihan ketua umum HMI Cabang Medan yang berlarut-larut mencerminkan infiltrasi politik praktis ke dalam organisasi kemahasiswaan. Beberapa faktor yang menjadi akar masalah antara lain:

1.Intervensi Eksternal: Adanya campur tangan dari tokoh politik lokal dan nasional yang melihat posisi ketua HMI Cabang Medan sebagai aset politik berharga.

2.Faksionalisasi Internal: Terbentuknya kubu-kubu yang saling bersaing, seringkali berdasarkan afiliasi politik di luar HMI, bukan atas dasar perbedaan visi organisasi.

3.Pragmatisme Kader: Sebagian kader melihat posisi ketua umum sebagai batu loncatan karir politik, mengabaikan esensi pengabdian dan pengembangan intelektual.

4.Praktik Transaksional: Beredarnya isu money politics dan pertukaran kepentingan dalam proses pemilihan, yang menodai prinsip demokrasi dan meritokrasi.

Dampak Langsung: Mogoknya Sistem Pengkaderan

Akibat langsung dari berlarut-larutnya pemilihan ketua umum adalah terhentinya sistem pengkaderan di HMI Cabang Medan. Hal ini memiliki konsekuensi serius:

  1. Vakumnya Kegiatan Kaderisasi: Pelatihan dasar kepemimpinan dan kegiatan pengembangan intelektual yang menjadi inti dari HMI terpaksa ditunda atau dibatalkan.
  2. Penurunan Minat Mahasiswa: Ketidakpastian organisasi membuat banyak mahasiswa potensial enggan bergabung dengan HMI.
  3. Stagnasi Regenerasi: Terhambatnya proses kaderisasi berarti terhambatnya lahirnya pemimpin-pemimpin baru dalam organisasi.

Berita HMI lainnya: KAHMI dan Forhati Muaro Jambi 2024-2029 Resmi Dilantik

Efek Domino pada Komisariat Sekitar

Krisis di tingkat cabang Medan tidak hanya berdampak internal, tetapi juga menciptakan efek domino pada komisariat-komisariat di sekitarnya:

  1. Kebingungan Arah: Komisariat-komisariat kehilangan arah dan panduan dari cabang, menyebabkan ketidakpastian dalam menjalankan program.
  2. Konflik Loyalitas: Beberapa komisariat terpecah dalam mendukung kubu-kubu yang bertarung di tingkat cabang.
  3. Penurunan Aktivitas: Banyak komisariat mengurangi atau bahkan menghentikan kegiatan mereka karena kurangnya dukungan dan koordinasi dari cabang.

Urgensi Pembenahan

Situasi di HMI Cabang Medan menuntut tindakan cepat dan tegas:

  1. Reformasi Sistem Pemilihan: Perlu ada mekanisme yang lebih transparan dan akuntabel dalam pemilihan ketua umum cabang.
  2. Pembatasan Pengaruh Eksternal: Menetapkan aturan tegas tentang batasan keterlibatan pihak luar dalam urusan internal organisasi.
  3. Revitalisasi Fokus Pengkaderan: Mengembalikan fokus organisasi pada pengembangan intelektual dan kepemimpinan kader.

Berita HMI lainnya: Diskusi HMI UIN Malang Tekankan Pilkada 2024 yang Toleran dan Aman

Penutup: Pilihan Sulit namun Penting

HMI Cabang Medan kini berada di persimpangan kritis. Pilihan untuk terus terjebak dalam pusaran politik praktis atau kembali ke khittah sebagai organisasi kaderisasi intelektual akan menentukan tidak hanya masa depan cabang Medan, tetapi juga integritas HMI secara keseluruhan.

Sudah saatnya para kader HMI Cabang Medan menunjukkan keberanian untuk memutus rantai praktik buruk yang telah mengakar. Hanya dengan kembali pada nilai-nilai luhur organisasi, HMI Cabang Medan dapat bangkit dan kembali menjadi mercusuar bagi pengembangan kepemimpinan mahasiswa yang berintegritas dan berwawasan luas.

Masa depan HMI, khususnya di Medan dan sekitarnya, bergantung pada keputusan yang diambil hari ini. Apakah akan terus tenggelam dalam politik praktis yang menggerogoti, atau bangkit menjadi organisasi yang relevan dan berpengaruh dalam pembangunan bangsa? Jawabannya ada di tangan para kader HMI Cabang Medan sendiri.

Artikel ini dikirim oleh Iqbal Ade Via sebagai penulis tamu. Untuk informasi lebih lanjut atau berhubungan langsung dengan penulis, Anda dapat menghubunginya melalui kontak berikut: +6281265275799.

Kirimkan tulisan Anda kedalam website HimpunanMahasiswaIslam.org secara cepat dan gratis melalui halaman Kontak.

banner 770 x 130

Leave a Comment