Munawarsyah, yang baru saja terpilih sebagai Formature Ketua Umum HMI Badko Maluku Utara, membawa visi “berdaya dan berdampak bersama” dengan tekad untuk membawa perubahan positif bagi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di masa depan.
Acara pelantikan berlangsung pada 7 September 2024, dengan pemilihan dilaksanakan pada 8 September 2024, bertempat di Sekretariat KAHMI Wilayah Maluku Utara di Kelurahan Gamalama, Kota Ternate.
Kegiatan ini dihadiri oleh anggota HMI dan seluruh alumni HMI pada Minggu, 8 September 2024.
Munawarsyah mengusung misi: Akselerasi, yakni membangun kapasitas berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengembangan ekosistem digital; serta memaksimalkan peran HMI di ruang digital.
Kemudian, Kolaborasi, yang berfokus pada pengembangan ekosistem wirausaha berbasis komunitas, dan mendorong distribusi anggota serta alumni secara lebih cepat.
Dalam wawancaranya, Selasa, 10 September 2024, Munawarsyah menjelaskan bahwa konsep “berdaya dan berdampak bersama” adalah cara untuk memaksimalkan potensi organisasi melalui struktur kepemimpinan, lembaga khusus, dan lembaga pengembangan profesi HMI agar dapat menjalankan misi organisasi secara efektif.
“Mission HMI adalah dasar fundamental bagi setiap anggota,” ujarnya.
Lebih lanjut, Munawarsyah menyebutkan bahwa anggota HMI yang tersebar di seluruh perguruan tinggi (S1 & S2) di Provinsi Maluku Utara diharapkan dapat terlibat aktif dalam mengatasi berbagai permasalahan daerah dengan kemampuan akademis yang dimiliki.
Berita HMI lainnya: HMI Unidayan Laporkan Dugaan Korupsi di Desa Lowulowu
“HMI harus mampu menerjemahkan nilai independensinya (secara etis dan organisatoris) ke dalam tindakan nyata, sehingga setiap anggotanya dapat selalu merespons permasalahan umat dan bangsa berdasarkan kebenaran (Hanief). Hal ini bisa diwujudkan melalui komitmen integratif antara nilai keislaman dan keindonesiaan,” lanjutnya.
Munawarsyah menambahkan bahwa pembangunan kapasitas adalah proses yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan sumber daya anggota HMI agar lebih efektif dalam menjalankan misi di setiap sektor.
Pendekatan yang berbasis ilmu pengetahuan memastikan metode dan strategi yang digunakan didasarkan pada bukti ilmiah dan praktik terbaik sehingga hasilnya dapat diukur dan diandalkan.
Sejalan dengan itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi, terutama karena Badko Maluku Utara memiliki lima cabang (Ternate, Bacan, Tidore, Sanana, dan Morotai) yang tersebar di beberapa pulau dengan jarak geografis yang cukup jauh.
“Usaha anggota HMI membutuhkan kolaborasi intensif dari berbagai pihak, termasuk anggota dan alumni, agar dapat lebih adaptif terhadap dinamika sosial,” jelas Munawarsyah.
Lebih lanjut, Munawarsyah menekankan bahwa kolaborasi tidak hanya terbatas di internal HMI, tetapi juga dengan pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan semua elemen terkait.
“Pada akhirnya, semua upaya ini bertujuan agar HMI dapat menjawab permasalahan umat dan bangsa serta mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang diridai Allah SWT,” tutup Munawarsyah.
Berita HMI lainnya: Eks Ketua HMI: Gerakan Perubahan Harus Tetap Hidup