Korps-HMI-Wati (Kohati) Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara mendorong perempuan untuk aktif dan berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan. Kohati Badko Sumut juga menekankan pentingnya kolaborasi antar komunitas dan organisasi perempuan.
Upaya ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan 13 komunitas. Komunitas yang berpartisipasi antara lain Indonesia Membaca, Medan Membaca, Forum Indonesia Muda, FITRA Sumatera, Pos Bloc, Ngobrol Buku, Teater Rumah Mata, KOMPAK Sumut, Cerita Baik Foundation, The Neste, Rumah Baca Mandai, dan SPAK.
Kegiatan sinergi perempuan merdeka ini diadakan di Pos Bloc Medan pada Minggu (1/10/2024). Dalam acara ini, Kohati Badko HMI Sumut menggelar Talk Show dengan tema “Perempuan Merdeka”, yang dihadiri oleh perempuan-perempuan dari Kota Medan.
Talk show ini menghadirkan lima narasumber, termasuk di antaranya adalah pendiri Women In The Future, Siti Hawarina Simbolon, politisi perempuan Anggi Maisyarah, pengusaha dan dosen muda Rizafanny Meutia, pegiat Komunitas Perempuan Hari Ini Annisah Octavi Sheren, dan Penyuluh Anti Korupsi SPAK, Ar. Peranita Sagala.
Ketua Umum Kohati Badko HMI Sumatera Utara, Tutut Wijayanti, menyatakan bahwa gerakan atau kajian tentang perempuan merdeka ini merupakan langkah awal untuk menyadarkan bahwa perempuan harus bebas atas dirinya sendiri dan harus merasa nyaman dalam segala aktivitas di manapun berada.
Berita HMI lainnya: Ibrahim Rumfot Pimpin Panitia Konfercab HMI Sorong ke-15
“Harapannya, melalui kegiatan ini, setiap perempuan dapat memahami makna kemerdekaan baik untuk negara maupun untuk dirinya sendiri. Setiap perempuan itu istimewa dengan karir pilihannya masing-masing. Hakikat merdeka adalah bebas memilih dan memiliki arti,” ungkapnya.
Tutut juga menekankan pentingnya akses pendidikan yang setinggi-tingginya bagi perempuan, baik di dalam maupun di luar negeri. Perempuan harus berani dan mampu menjadi versi terbaik dirinya. Kohati Badko HMI Sumut juga mendorong perempuan untuk berperan di berbagai sektor, baik di pemerintahan maupun di luar pemerintahan.
“Perempuan harus kreatif karena dunia saat ini terus mengalami perubahan dengan ide-ide baru, sehingga kreativitas sangat dinamis. Kita juga berharap agar perempuan saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan perannya,” tambah Tutut Wijayanti.
Dia meyakini bahwa perempuan mampu menduduki posisi strategis yang berdampak bagi perempuan lainnya. Selain itu, Kohati Badko HMI Sumut juga mendorong perempuan untuk berani menyuarakan kepentingan perempuan lainnya.
“Sudah banyak perempuan yang berhasil mendobrak status quo dan membuka jalan dalam pendidikan, hak-hak sipil, sains, seni, dan banyak lagi. Sebagai perempuan, kita harus saling mendukung satu sama lain,” tutup Tutut Wijayanti.
Berita HMI lainnya: HMI Komisariat dan Forhati Sumenep Gelar Training Hasta Karya