Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Soppeng, Sulawesi Selatan, menggelar uji publik guna menggali pemikiran dari pasangan calon bupati dan wakil bupati Soppeng untuk Pilkada 2024.
Namun, kegiatan ini hanya dihadiri oleh pasangan calon nomor urut 2, Suwardi Haseng-Selle KS Dalle (Sukses).
“Kami telah mengundang kedua pasangan calon untuk mengikuti uji publik ini. Namun, hanya pasangan nomor urut 2 yang hadir, dengan Cawabup Selle KS Dalle. Sedangkan pasangan nomor 1 tidak datang,” kata Ketua HMI Soppeng, Nursandi, pada Kamis (24/10/2024).
Acara ini berlangsung di Cafe Masengereng Makkuntu pada Kamis, 24 Oktober, sekitar pukul 16.00 WITA, dengan tema ‘Pemuda Butuh Gagasan’.
Nursandi menjelaskan bahwa awalnya pasangan calon nomor 1, Andi Mapparemma-Andi Adawiah (Siap-Ada), telah mengonfirmasi kehadirannya.
Namun, mereka kemudian membatalkan kehadiran dengan alasan ada kegiatan lain yang bersamaan.
“Mereka awalnya menyatakan akan hadir, tapi saat saya hubungi lagi, tim mereka menyebut ada kegiatan yang bertepatan. Kami tidak ingin diwakili, karena komitmen teman-teman adalah calon yang diharapkan hadir untuk memaparkan gagasannya terkait 5 tahun ke depan,” jelasnya.
Baca juga: HMI Pagar Alam Minta Dukungan Pemkot untuk Latihan Kader II
Nursandi menambahkan, acara ini bertujuan untuk menguji visi dan misi para calon bupati dan wakil bupati.
Dalam kegiatan tersebut, Cawabup Selle KS Dalle dari paslon nomor urut 2 memaparkan pemikirannya terkait isu-isu pemuda hingga pendidikan.
“Selle sangat menginspirasi, terutama soal keberaniannya dalam membuat terobosan baru dan niatnya melanjutkan pemerintahan saat ini. Gagasan beliau tentang pemuda ke depan sangat menarik,” ucap Nursandi.
Ia juga menyinggung mengenai lapangan pekerjaan yang akan dibuka seluas-luasnya, pendidikan yang inklusif untuk semua kalangan, serta pemberdayaan pemuda dalam berbagai program.
Lebih lanjut, Nursandi menjelaskan bahwa tujuan dari dialog ini adalah untuk memahami apa yang akan dilakukan oleh para calon bupati dan wakil bupati dalam lima tahun mendatang.
Meski paslon nomor 1 tidak hadir, hal tersebut tidak bisa dipaksakan.
“Kami tidak dapat memaksa paslon nomor 1 untuk hadir, karena itu merupakan hak mereka. HMI dalam kegiatan ini hanya menguji gagasan dan visi misi dari pasangan calon nomor 2,” pungkasnya.