Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STAIN Majene menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Perusahaan Umum Daerah (Perusda) Aneka Usaha Kabupaten Majene, Jumat (18/10/2024).
Aksi ini dilakukan untuk menyoroti dan menuntut pertanggungjawaban atas kinerja Direktur Utama Perusda Majene selama 100 hari masa jabatannya.
Diketahui, pada 25 Juni 2024, Bupati Majene menunjuk Moch.
Luthfi Noegraha sebagai Direktur Utama baru di Perusda Aneka Usaha.
Setelah 100 hari memimpin, para kader HMI mempertanyakan berbagai hal terkait kinerja sang direktur.
Menurut Syamsudin, koordinator aksi, direktur baru ini tidak memiliki Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024, yang menjadi dasar perencanaan program.
Berita HMI lainnya: Kabinet Merah Putih Dihuni Banyak Alumni HMI
“Ini menjadi pertanyaan besar, apa yang sebenarnya telah dikerjakan oleh direktur baru selama seratus hari menjabat,” ungkap Syamsudin saat berbicara kepada Tribun Sulbar.com di lokasi aksi.
Ia menambahkan, seharusnya sang direktur sudah mulai bekerja, namun sampai saat ini RKP 2024 belum juga tersedia.
Lebih jauh, Syamsudin menekankan bahwa direktur baru seharusnya melakukan evaluasi terhadap RKP yang sebelumnya telah disusun.
“Bagaimana mungkin direktur ini tidak tahu anggaran yang ada di Perusda?” lanjutnya.
Padahal, menurutnya, dalam Peraturan Daerah Kabupaten Majene nomor 12 tahun 2021, terdapat poin evaluasi yang harus dilakukan terhadap kinerja direktur sebelumnya.
Jika kejelasan terkait kinerja ini tidak segera diberikan, HMI Komisariat STAIN Majene mengancam akan kembali menggelar aksi jilid dua untuk menuntut transparansi lebih lanjut terkait kinerja Direktur Utama Perusda Majene selama beberapa bulan masa jabatan.
Berita HMI lainnya: HMI Bojonegoro Kritik Debat Cawabup Bojonegoro yang Diwarnai Kericuhan