HMI Bojonegoro Kritik Debat Cawabup Bojonegoro yang Diwarnai Kericuhan

Debat publik perdana Pilkada Bojonegoro yang berlangsung Sabtu (19/10/2024) malam di Hotel Eastern berakhir dengan ketidakstabilan.

Pertemuan antara calon wakil bupati (Cawabup) 01 Farida Hidayati dan Cawabup 02 Nurul Azizah tersebut diwarnai ketegangan.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bojonegoro menilai bahwa debat semalam memicu provokasi dan meningkatkan potensi perpecahan.

Ketua Umum HMI Bojonegoro, Rony Sugiarto, menjelaskan bahwa acara debat yang mempertemukan Farida Hidayati dan Nurul Azizah tersebut harus dihentikan oleh Ketua KPU Bojonegoro, Robby Adi Perwira, hanya beberapa menit setelah dimulai.

“Insiden ini terjadi karena kesalahpahaman mengenai berita acara (BA) yang telah disepakati. Beberapa pihak merasa bahwa BA tersebut tidak dijalankan sesuai dengan perjanjian awal, yang akhirnya memicu perdebatan antara tim sukses kandidat dan panitia penyelenggara,” ungkap Rony pada Minggu (20/10/2024).

Kericuhan yang terjadi semakin memanas, dan situasi semakin tidak terkendali hingga mempengaruhi jalannya debat.

Setelah sekitar satu jam berlangsung dalam suasana tidak kondusif, Ketua KPU Bojonegoro, Robby Adi Perwira, akhirnya memutuskan untuk menghentikan dan membubarkan acara tersebut.

Rony menambahkan bahwa HMI Bojonegoro sangat menyayangkan debat antar-Cawabup Bojonegoro tidak berjalan dengan lancar.

Berita HMI lainnya: HMI Ucapkan Selamat kepada Pemimpin Baru

Menurutnya, debat seharusnya menjadi ajang adu ide dan gagasan secara demokratis untuk menguji visi dan misi dari masing-masing calon pemimpin daerah.

“Meski ada kesalahpahaman terkait BA, semestinya masalah tersebut dapat diselesaikan secara dialogis tanpa mengganggu jalannya debat. Masyarakat Bojonegoro tentunya menantikan gagasan para calon pemimpin mereka,” tegasnya.

Lebih lanjut, HMI Bojonegoro mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk para pendukung calon, untuk menjaga ketenangan dan menjunjung etika politik.

Debat seharusnya menjadi sarana edukasi politik, bukan arena untuk memicu provokasi atau memperuncing perpecahan.

“HMI sebagai bagian dari kaum intelektual muda berharap agar Pilkada Bojonegoro dapat berjalan dengan damai dan demokratis. Kami juga meminta agar pihak penyelenggara memperketat pengamanan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” tutupnya.

Berita HMI lainnya: HMI Natuna Gelar Pelatihan Kader

Leave a Comment