Gubernur Sumatera Utara untuk periode 2018-2023, Edy Rahmayadi, kembali menarik perhatian publik karena gaya kepemimpinannya yang dikenal emosional dan temperamental.
Hal ini mencuat setelah tanggapannya terhadap Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, yang merupakan saingannya dalam pemilihan gubernur Sumut pada 27 November 2024.
Edy menganggap Surya mulai menunjukkan keberanian. Pernyataan tersebut disampaikan Edy saat acara pengundian nomor urut pasangan calon di KPU Sumut.
Reaksi emosional Edy bukanlah hal yang baru. Selama masa jabatannya, ia kerap mengeluarkan pernyataan emosional sebagai respons terhadap kritik yang mengarah padanya, yang sering kali menimbulkan kontroversi.
“Bagi kami, generasi muda, kami merasa Pak Edy tidak layak dijadikan panutan jika terus bersikap arogan,” ungkap Yusril Mahendra Butar Butar, Ketua Umum Badko HMI Sumut, pada Selasa (22/10/2024).
Yusril menegaskan bahwa pernyataan emosional sebaiknya dihindari karena bisa memicu ketegangan dalam kontestasi pilgub dan pemerintahan.
Berita HMI lainnya: Pertemuan HMI Badko Jambi dan DPRD, Fokus pada Kemajuan Daerah
Ia menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk menjadi teladan, mampu mengontrol emosi, dan berkomunikasi dengan baik kepada publik serta lawan bicaranya.
“Badko HMI Sumut menilai Edy tidak memiliki kemampuan tersebut; pola komunikasinya selama menjabat juga dinilai buruk, yang mengakibatkan disharmonisasi dalam Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara,” tambah Yusril.
Selain itu, Yusril juga menganggap beberapa proyek infrastruktur yang diluncurkan selama kepemimpinan Edy mengalami hambatan.
Ia menduga ini disebabkan oleh gaya kepemimpinan Edy yang kurang fleksibel.
“Kritikan terhadap Edy Rahmayadi tidak hanya datang dari kalangan pemerintahan, tetapi juga dari berbagai elemen masyarakat yang berharap Gubernur Sumatera Utara ke depan bisa lebih mengutamakan dialog dan kolaborasi untuk kemajuan serta kesejahteraan masyarakat,” tegas Yusril.
Berita HMI lainnya: Rapat Pleno I PB HMI 2024-2026 Sukses Digelar di Jakarta