Pengurus baru Badan Koordinasi HMI Jawa Timur untuk periode 2024-2026 telah resmi dilantik, dengan acara yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PB HMI, Bagas Kurniawan, dan Sekjen PB HMI, Jusrianto. Pelantikan tersebut berlangsung di Gedung Candra Wilwatikta Pandaan, Pasuruan, pada Rabu malam, 14 Agustus.
Satria Tauhid Arsiza, Ketua pelaksana acara, mengungkapkan bahwa pelantikan kali ini memiliki keunikan tersendiri. Para pengurus yang dilantik mengenakan busana yang terdiri dari jas, kemeja putih, dan sarung, sebuah pilihan yang terinspirasi dari film “Lafran Pane” yang menampilkan perjuangan pemikiran umat Islam terkait busana. “Ide ini muncul ketika kami menghadiri acara nonton bareng film tersebut di Mojokerto,” jelas Satria.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Badko HMI Jatim yang baru, M. Yusfan Firdaus, memaparkan visi dan rencana yang akan dijalankan selama masa kepemimpinannya. Ia menjelaskan bahwa ada delapan pokok gagasan yang akan menjadi landasan gerakan HMI Jatim, dengan fokus utama pada konsolidasi yang masif serta soliditas yang kuat antara pengurus, alumni, dan kader HMI.
Yusfan menekankan pentingnya memperkuat cabang-cabang HMI di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur serta mengatasi stagnasi dalam proses pengkaderan yang selama ini dianggap terjadi di wilayah tersebut. “Kami akan mengawal dan membentuk cabang-cabang baru serta memastikan pengkaderan berjalan lebih dinamis,” tegasnya.
Selain itu, Badko HMI Jatim juga berkomitmen untuk mendorong pengembangan wirausaha di kalangan kader HMI. Berdasarkan data yang dimiliki, terdapat sekitar 238 kader HMI Jatim yang telah memiliki usaha, dan mereka memerlukan dukungan serta bimbingan dari alumni yang lebih berpengalaman di dunia bisnis. “Kesadaran ekonomi mandiri harus menjadi prioritas bagi setiap kader HMI,” ujar Yusfan.
Empat gagasan lainnya yang diusung Yusfan berfokus pada gerakan eksternal yang bersifat strategis, antara lain: penanganan tambang-tambang ilegal yang masih beroperasi di Jawa Timur, gerakan zero lokalisasi, pengawasan peredaran rokok ilegal, dan pemberantasan mafia tanah. “Dalam upaya ini, Badko HMI Jawa Timur siap untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dan seluruh stakeholder di Jawa Timur,” pungkas Yusfan.