Program yang diajukan oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan Azhar Arsyad (DiA), dianggap tidak lebih dari janji yang sulit untuk direalisasikan dengan baik.
Bahkan, beberapa pihak menilai program ini akan berakhir serupa dengan program-program yang dijalankan Danny saat menjabat sebagai Walikota Makassar, di mana banyak program yang gagal dan menghadapi berbagai masalah.
Di antara program yang diajukan DiA dalam menyongsong Pemilihan Gubernur Sulsel 2024, terdapat janji penyediaan internet gratis di setiap desa, pengembangan satu komoditi unggulan di tiap desa, serta gagasan membangun desa Sombere dan Smart seperti konsep yang pernah diterapkan di Kota Makassar.
Seorang warga Makassar yang juga mantan aktivis mahasiswa, Ichi Indrawan, menyatakan bahwa meskipun program-program DiA terlihat mengesankan, ia khawatir eksekusinya akan menemui masalah, seperti yang pernah terjadi saat Danny menjadi wali kota.
“Dulu Kak Danny punya program-program yang terlihat spektakuler, namun tidak berjalan, bahkan gagal. Pada akhirnya, hanya menjadi janji-janji saja,” ujar Ichi pada Rabu, 18 September 2024.
Berita HMI lainnya: HMI Cabang Mempawah Gelar Sunatan Massal dalam Peringatan Maulid Nabi
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Makassar Timur (Maktim) periode 2009-2010 ini juga menyebutkan beberapa program yang gagal saat Danny menjabat sebagai walikota, seperti Kanre Rong, Gendang Dua, Ketapang, Pete-pete Smart, hingga program lorong wisata yang dinilai tidak mampu mendorong pertumbuhan UMKM.
“Padahal, semua program itu dirancang untuk mendukung konsep Makassar Smart City atau Kota Cerdas. Namun, sayangnya program tersebut gagal, sehingga hanya menjadi sekadar slogan,” tambahnya.
Ichi juga menyoroti banyaknya program Danny yang bermasalah di kemudian hari, terutama yang berkaitan dengan infrastruktur. Contohnya adalah proyek TPA Antang yang dijanjikan menjadi bintang 5, pembangunan Rumah Sakit Batua yang mangkrak, serta Rumah Sakit Ujung Pandang Baru yang hingga kini belum difungsikan.
“Saya rasa masih banyak lagi contoh lainnya. Jadi, jika melihat janji-janji DiA dalam Pilgub Sulsel, tentu kita tidak ingin jika semua ini berakhir seperti program-program gagal saat Kak Danny menjabat Walikota Makassar,” pungkasnya.
Berita HMI lainnya: KAHMI Kutim Dapatkan Peningkatan Infrastruktur dari Pemkab Kutai Timur