Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kutacane menggelar aksi di depan Kantor Bupati Aceh Tenggara pada Rabu, 21 Agustus 2024. Dalam orasi damai ini, massa HMI mengungkapkan kritik terhadap kinerja Pejabat (Pj) Bupati Aceh Tenggara, Syakir, yang telah memimpin Kutacane selama hampir dua tahun.
“Kami mengadakan unjuk rasa ini sebagai wujud kekecewaan terhadap kinerja Pj Bupati Syakir di Aceh Tenggara,” ujar Muhammad Raja dan Nirza Hanafi dalam orasinya di depan kantor bupati.
HMI Kutacane menyoroti minimnya perhatian pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian Aceh Tenggara, terhadap nasib para petani di Agara. Selain itu, mereka juga mengkritik kurangnya dukungan pada sektor perikanan, terutama karena harga pakan ikan yang mahal. Seharusnya, pemerintah daerah hadir untuk membantu para petani ikan.
“Kepedulian pemerintah terhadap generasi muda di Aceh Tenggara juga masih jauh dari yang diharapkan. Penyalahgunaan narkotika dan judi online masih marak di sini,” tambah mereka. Menurut HMI, perhatian pemerintah pada sektor olahraga dan kegiatan lainnya yang dapat mengurangi perilaku negatif juga masih belum cukup signifikan.
“Aceh Tenggara membutuhkan pemimpin yang benar-benar memikirkan kesejahteraan rakyat,” teriak massa.
Setelah sekitar satu jam melakukan aksi di depan Kantor Bupati Aceh Tenggara, Asisten I Setdakab, Drs. Ridwan, akhirnya menemui para demonstran.
“Kami mohon maaf, saat ini Pj Bupati Aceh Tenggara sedang berada di luar daerah untuk menjalankan tugas kedinasan yang tidak dapat diwakilkan,” jelas Ridwan. “Semua tuntutan dan aspirasi teman-teman dari HMI Kutacane akan saya sampaikan kepada Pj Bupati Syakir segera setelah beliau kembali ke Aceh Tenggara,” tambahnya.
Setelah menyampaikan tuntutan mereka, sekitar pukul 11.30 WIB, para mahasiswa HMI membubarkan diri dengan tertib dan damai.